Bisnis

[adat][bleft]

Wisata

[budaya][twocolumns]

hukum

[hukum][bsummary]
This paper was presented at the 2nd International Malaysian StudiesConference University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia 2-4 August 99.This paper reflects some of the preliminary findings in the research onthe cultural heritage of the Mandailings and the history of Mandailingmigration to 19th Century West Malaysia.

Parts extracted from the findings and as follows:THE MANDAILING IN THEIR OWN TERMS.

Abdoellah Loebis, one of the foremost Mandailing scholar in the firstquarter of the 20th Century stated unequivically that the Mandailingare not Batak in an article he wrote for the newspaper MANDAILING in the1920s "....bahwa sebenar-benarnja orang Mandailing itoe tidak sekali-kalitermasoek kepada bangsa Batak"He argued at length using ethnological, anthropological and historicalarguments that the Mandailing and Batak are distinct ethnic groups. Hisconclusion was '...sebenar-benarnja orang Mandailing itoe tidak sekali-kali Bangsa Batak, karena asalnja dan ketoeroenannja boekan dari'BAKKARA'pointing out that "Asal Batak itoe ada di 'Bakkara'...

Abdoellah Loebis wrote:...

Bertahoen-tahoen soedah, orang Batak mentjari akal serta politiek dariZendeling, soepaja orang Mandailing itoe ta'loek mendjadi Batak, tetapiberkat arwah radja2 kita jang boekan berasal Batak,maksoed itoe masihterintang. diantara orang Mandailing itoe ada djoega jang soedah tertawanmendjadi Batak, tetapi hal itoe, kerana tidak mengetahoei mmoetoenja dankedjadianja serta asalnja Batak itoe."Orang Eropah tidak bisa pastikan benar apa orang Mandailing itoe bangsaBatak""Apa djadjahan Radja dan Toehan dari Batak itoe sampai di-Mandailing?.

Sekali-kali tidak""Adakah pernah Radja-Radja Mandailing itoe dita'loeki oleh radja-radja dari Toba? Selama doenia terbentang tidak pernah""Karena orang Mandailing itoe beloem pernah ta'loek ke-Toba, serta asalorang Mandailing itoe ada lain sekali dengan orang Toba,serta asal orangMandailing itoe ada lain sekali dengan orang Toba, menoeroet keterangan Dr.Junghuhn, Prof.Wilken,Ris dan Heyting""Karena itoe tidak pernah radja Mandailing menjembah Godvorst atauToehan Batak jang di-Bakkara itoe. Tetapi di-Karo, Pakpak dan Timoer datanglah menjembah Radja itoe di-Bakkara dan sampai di-Sipirok dan tidaksampai ka-Mandailing" (zie Dr.Pleyte halaman 369)"Debata jang atak-atak".

"Orang jang menjembah radja Bakkara itoe,itoelahjang dinamai oleh orang Melajoe itoe'Batak', karena Toehan dari merekaitoe diatak-atakkannja ""Tetapi soenggoehpoen begitoe ada persamboengan orang Mandailing itoedengan Batak,jaitoe stamverband:Marga,di-Toba,di_Dairi dan di-Mandailingada Marga. Dari Marga itoe djadi orang mendjadikan pada perbahasangeneologie-anthropologie (sedjarah'ilmoe mengetahoei manoesia) sebangsa.

Tetapi soenggoehpoen begitoe orang Eropah jang soedah menjiasat keadaandi-Mandailing tidak dapat memestikan apa orang Mandailing itoe bangsaBatak""Karena samboengan marga itoe maka orang mengira bahasa orang Mandailingitoe bangsa batak...""Dan Marga itoe ada lebih doeloe dari Allahnja orang Batak itoe datangka Tapanoeli, dan sesoedah beratoes tahoen Marga itoe baroe lahir RAdjaBatak itoe di-Bakkara""Jang mengoetkan dan menerangkan lagi bahasa lebih doeloe marga itoe datang di-Tapanoeli, jaitoe sebab tanah Soematera ini sebahagian jang lebih dahoeleo ditempati oleh manoesia jaitaoe di-Mandailing. Manoesiapendoedoek jang pertama itoelah jang didapatkan oleh orang Hindoe itoe""Siapakah meola-meola manoesa datang ke-Soematera? Menoeroet Rapport VanDijk, jaitoe: Loeboe. Dan jang pertama manoesia menempati Mandailing,Loeboe""Maka karena itoe lebih toea Mandailing dari Toba.

Djadi karena itoe orangHindoe lebih doeloel datang di-Mandailing dari ke-Toba. Maka karena itoe marga itoe lebih doeloe di-Mandailing dari di-Toba,jang menjebabkan lebihtoea marga dari bangsa Batak""Maka karena itoe, marga itoe tidaklah menoendjoekkan sebangsa,karena marga lebih toea dari pada asal Batak itoe.

Apalagi yang membawa marga itoe kesini orang Hindoe."Maka sesoedah radja-radja Hindoe meninggalkan tanah Mandailing datanglah kesana Namora Pande Bosi dan Sibaroar, dan toeroen-toeroenan dari itoelah sekarang jang mendjadi radja di-Mandailing: Loebis di-Mandailing Djoeloe, dan Nasoetion di-Mandialing Godang"Abdoellah Loebis's thesis and that of Radja Moelia, which appeared in thenewspaper called 'Tapian Na Oeli' are contained in a book entitled "Asal-Oesoelnja Bangsa Mandailing"In his own words: "...hanjalah kadar djadi peringatan di-belakang harikepada toeroen-toeroenan bangsa Mandailing itoe, soepaya mereka tahoebagaimana djerih pajah bapa-bapa serta nenek mojangnja mempertahankan atas berdirinja kebangsaan mereka itoe.

Dengan djalan begitoe diharap tiadalah kiranja mereka itoe akan sia-siakan lagi kebangsaannja dengan moedah maoe mehapoeskannja dengan djalan memasoekkan diri pada bangsalain jang tidak melebihkan martabatnja"