Selama ini, pria 36 tahun tersebut merupakan 'person in charge’ yang ditunjuk Kementerian Pariwisata untuk mengurus Danau Toba dari 10 destinasi wisata unggulan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya melantik Arie dan sejumlah pejabat BODT di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Usai pelantikan, Arie mengatakan, pihaknya sedang menyusun masterplan untuk pembangunan kawasan wisata Danau Toba.
“Oktober kita sudah hire masterplanner dari Singapura untuk visioning,” kata Arie yang juga mantan anggota Tim Transisi Jokowi-JK bidang perumahan rakyat.
Masterplan itu, kata Arie, termasuk memikirkan sistem penggunaan aset untuk kawasan wisata.
"Secara aset kita harus pikirkan pinjam pakai, serah kelola atau dilimpahkan ke badan otoritas. Tapi secara bisnis dan masterplan. Kan pengembangannya pun bertahap,” ujar Arie.
Arie merupakan sarajana arsitektur dari Institut Teknologi Bandung pada 2003. Dia kemudian meraih Master of Arts in Urban Design (MAUD) dari National University of Singapore pada 2008.
Arie pernah mengeyam berbagai pengalaman kerja internasional, seperti DP Architect Singapore (2004), HOK Planning Group Asia/Pacific yang berbasis di Hong Kong (2015).
Dia juga pernah bekerja di PT Trans Kalimantan Economic Zone, perusahaan pengembang di Jakarta yang memulai proyek Special Economic Zone (SEZ-Industrial) di Kalimantan Timur.
Komposisi BODT
Pemerintah telah mengumumkan dan melantik pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT). Badan tersebut berisi 25 persen profesional dan 75 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kepala BODT Arie Prasetyo memaparkan, hanya dirinya dan empat orang direktur yang berasal dari profesional. Selebihnya adalah PNS.
“Kalau kepala divisi kita ambil dari unit bawah Kemenpar, jadi PNS. Terus ada juga dari Akpar Medan, dan STP Bandung,” kata Arie usai pelantikan di Gedung Kemenpar, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Meski baru saja dilantik, Arie mengatakan, pihaknya sudah bekerja sejak Perpres Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba diterbitkan pada Juni lalu.
“Bahkan sejak tim percepatan dibentuk pada Februari sudah mulai kerja,” ujar mantan anggota Tim Transisi Jokowi-JK ini.
Arie melanjutkan, selanjutnya BODT akan mendirikan kantor di tiga lokasi, yakni Jakarta, Medan dan Toba.
“Yang jelas, kita akan lebih banyak di Medan dan di Toba karena investor nanti akan lebih banyak datang ke sana,” ujarnya.
Ditanya kapan kantor BODT akan berdiri, Arie menjawab, “Mungkin dalam hitungan bulan.”
Soal kantor, dia menjelaskan, sejumlah opsi sudah disampaikan. “Kita meminjam aset milik kementerian lembaga lagi, atau pemprov atau pemkab,” ujarnya. (netralnews.com)